Angin Segar Dari Maros: Biaya Haji 2026 Turun, Harapan Menuju Tanah Suci Kian Dekat!
Sabtu, 01 November 2025
Gambar Ilustrasi Yang Sedang Menunaikan Ibadah Haji (dok:rh)
Pos Timur, MAROS - Kabar gembira menyelimuti ribuan calon jemaah haji di Kabupaten Maros. Impian untuk menunaikan rukun Islam kelima, berziarah ke Tanah Suci, kini terasa semakin dekat dan terjangkau. Pasalnya, biaya haji untuk tahun 2026 dipastikan mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, disertai dengan perubahan sistem kuota yang menjanjikan masa tunggu lebih singkat.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Maros, Muhammad, dengan senyum semringah mengonfirmasi kabar baik ini. "Benar, turun satu juta lebih dari tahun lalu," ujarnya pada Jumat, 31 Oktober 2025. Penurunan ini tentu menjadi angin segar bagi para calon jemaah yang selama ini memupuk harapan dan mempersiapkan diri secara finansial.
Secara rinci, Muhammad menjelaskan bahwa total Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2026 diperkirakan sekitar Rp54 juta lebih. Bagi calon jemaah yang telah membayar uang pendaftaran, mereka hanya perlu melunasi sisa pembayaran sekitar Rp34 juta, sebuah angka yang lebih meringankan kantong dibanding prediksi sebelumnya.
Transisi Penyelenggaraan dan Efisiensi Administrasi
Penurunan biaya ini tidak lepas dari masa transisi penyelenggaraan haji tahun 2026. Muhammad menuturkan, aspek teknis pelaksanaan haji kini akan berada di bawah koordinasi Kementerian Haji dan Umrah. Meski demikian, Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengawal para jemaah masih akan tetap berasal dari Kementerian Agama, memastikan kesinambungan dan kualitas pelayanan.
Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Maros pun tak tinggal diam. Proses administrasi calon jemaah telah dikebut, mencakup pengurusan paspor, pemeriksaan kesehatan, dan berbagai dokumen penting lainnya. Langkah proaktif ini diharapkan mampu meminimalisir kendala dan memastikan semua jemaah siap berangkat tepat waktu.
Kuota Bertambah, Antrean Memendek Drastis
Selain penurunan biaya, ada kabar baik lain yang tak kalah menggembirakan: potensi peningkatan kuota jemaah haji. Muhammad mengungkapkan, diperkirakan kuota jemaah haji untuk Provinsi Sulawesi Selatan akan bertambah pada musim haji mendatang. "Kalau kuota Sulsel bertambah, tentu kuota Kabupaten Maros juga ikut bertambah," katanya penuh harap.
Namun, gebrakan terbesar terletak pada sistem kuota yang akan diberlakukan. Saat ini, daftar tunggu calon jemaah haji di Kabupaten Maros mencapai angka fantastis, sekitar 12.200 orang. Dengan sistem kuota provinsi yang berlaku selama ini, masa tunggu jemaah dapat mencapai 42 tahun, sebuah penantian yang sangat panjang.
Kini, titik terang mulai tampak. Sistem kuota nasional akan segera diberlakukan. Jika sistem ini diterapkan, masa tunggu jemaah haji di Maros diperkirakan akan berkurang drastis menjadi sekitar 26 tahun. Ini berarti, penantian yang sebelumnya nyaris setengah abad, kini terpangkas hingga 16 tahun.
"Selama ini kuota provinsi, jadi setiap provinsi beda-beda masa tunggunya. Kalau berlaku kuota nasional, semua rata secara nasional," jelas Muhammad, menegaskan prinsip keadilan dan pemerataan kesempatan. Ia memastikan bahwa sistem kuota nasional ini sudah mulai diberlakukan, dan tinggal menunggu pengumuman resmi dalam waktu dekat. "Sudah diberlakukan, tinggal kita tunggu minggu depan, insyaallah," pungkasnya.
Penurunan biaya, efisiensi administrasi, dan sistem kuota nasional yang mengurangi masa tunggu adalah rangkaian kabar baik yang tak hanya meringankan beban finansial, tetapi juga memupuk kembali harapan ribuan calon jemaah haji di Kabupaten Maros. Gerbang menuju Baitullah kini terasa semakin terbuka lebar, insyaallah.(rh)