Pos Timur,
MAROS - Masyarakat di Dusun Polewali, Desa Pajukukang, Kecamatan Bontoa akhirnya memblokir atau menutup akses jalan di wilayahnya akibat kondisinya yang semakin rusak parah pada Minggu (04/05/2025) kemarin.
Penutupan jalan tersebut di pimpin langsung oleh Kepala Dusun Polewali, Rauf Mappatunru bersama Ketua RT 003 Baharuddin serta sejumlah warga.
Menurut Rauf, jalan itu sudah rusak 2 tahun terakhir namun relatif masih bisa dilalui kendaraan. Banyak pengendara motor termasuk mobil lebih suka melewati jalan itu meski kondisinya berlobang. Kini jalan tersebut harus ditutup sementara dari kendararaan roda empat karena dikhawatirkan akan putus karena tanahnya ambles disebabkan pondasi juga rusak.
Dia menjelaskan bahwa perbaikan jalan tersebut sudah diusulkan dalam kegiatan dana desa tahun 2025, namun tidak masuk target prioritas karena ada pihak-pihak yang mendorong agar diperjuangkan dalam pembangunan jalan beton yang bersumber dari APBD Kabupaten Maros, lanjutan aspirasi salah satu anggota DPRD Maros periode sebelumnya, kata Rauf
Jadi pemerintah desa sudah menyiapkan dana pemeliharaan, tapi hal itu hanya upaya jangka pendek agar bisa mengurangi dampak kerusakan yang berpotensi menyebabkan jalan tersebut terputus, mengingat sisi bagian kiri-kanan jalan merupakan sungai dan empang.
Olehnya itu, Pemerintah Kabupaten Maros harus memberikan atensi khusus atas kerusakan jalan tersebut sebagai wujud keberpihakan Bupati Maros yang selalu hadir lebih dekat melayani masyarakat, tandas Rauf.
Rauf Mappatunru yang juga menjabat Direktur Populi Justice menyentil tanggung jawab lima anggota DPRD Maros daerah pemilihan 2 Bontoa-Lau sebagai perpanjangan suara rakyat di parlemen.
"Sejak penutupan jalan di Polewali itu dilakukan, tindakan tersebut mempertegas bahwa masyarakat menuntut keadilan untuk mendapatkan pelayanan akses jalan yang lebih baik dari pemerintah daerah sekaligus menguji para wakil rakyat ini bagaimana mereka benar-benar berjuang untuk kepentingan rakyat," tutup Rauf.(rh)
