Tutup Menu

Bomber Gereja Katedral dan Serangan di Mabes Polri, PPDI Maros Lakukan Antisipasi Dini

Kamis, 01 April 2021
Ketua PPDI Maros Rahmat Noer, S.IP sedang melakukan koordinasi dengan sejumlah pengurusnya untuk menyusun langkah antisipasi dan pencegahan terhadap berkembangnya paham radikal di desa se Kabupaten Maros
    
Maros, PosTimur.net - Bom bunuh diri yang meledak di depan Gereja Katedral Makassar dan serangan seorang bersenjata di Mabes Polri menuai sorotan dari banyak kalangan. Kali ini, kedua aksi teror tersebut mendapatkan kecaman dari organisasi perangkat desa di Maros.

"Terkait dengan kejadian aksi terorisme di pintu masuk Gereja Katedral Makassar dan serangan di Mabes Polri, saya mengutuk keras aksi terorisme tersebut," kata Ketua Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Maros Rahmat Noer, S.IP kepada PosTimur.net secara tertulis, Kamis 1 April 2021.

Diketahui, kedua pelaku bom bunuh diri di gerbang Gereja Katedral Makassar melukai belasan orang dan menewaskan dua orang pelakunya. Keduanya tewas mengenaskan, tubuhnya hancur akibat dari ledakan.

Beruntung, satpam geraja yang menghadang kedua pelaku masuk ke gereja juga dapat selamat dari kejadian tersebut.

Sementara itu, serangan yang terjadi di Mabes Polri pada Rabu (31/3/2021) sore sekitar pukul 17.20, diduga kuat ada kaitannya dengan serangan teror setelah polisi melakukan penangkapan terhadap sejumlah orang terduga teroris dibeberapa wilayah di Indonesia.

Dari video amatir yang viral di media sosial, menunjukkan adanya aksi baku tembak di dalam area Mabes Polri. Namun, beberapa menit kemudian ada seseorang yang jatuh tersungkur di area dalam kompleks Mabes Polri, jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.

Menyikapi kedua aksi teror tersebut, PPDI Maros gerak cepat melakukan antisipasi kemungkinan berkembangnya paham radikalisme di tengah kaum milenial dan warga di semua desa se Kabupaten Maros.

"PPDI Maros mengutuk keras setuap aksi teror dalam bentuk apapun. Atas kejadian teror di Gereja Katedral Makassar dan Mabes Polri, kami langsung mengambil langkah konkrit dengan menghimbau semua anggota PPDI Maros agar segera melakukan tindakan antisipasi secara dini di desa masing-masing jika mengetahui ada warga pendatang yang masuk ke desanya," ujar Rahmat.

Apabila ada pendatang yang masuk di desanya agar di pantau sebaik mungkin, khususnya mereka yang memilih untuk tinggal supaya dilakukan pendataan dan di cek latar belakangnya. Bila gerak gerik dan aktivitasnya dicurigai menyimpang kata Rahmat, maka segera melaporkannya kepada pihak pemerintah desa maupun aparat pengamanan desa suapya langsung di tindaklanjuti, pungkasnya. (ran)

Dapatkan Info Teraktual dengan mengikuti Sosial Media PosTimur.net